Ditinjau dari sudut medis, kesulitan belajar pada anak muncul dari area-area ditubuh anak yang berfungsi untuk menunjang kemampuannya belajar, seperti pengindraan yang seharusnya berkembang secara optimal yaitu mata, telinga, alat bicara, kulit, keseimbangan tubuh, serta kekuatan otot. Bila area-area dalam tubuh anak tidak berfungsi secara tepat, maka anak merasakan adanya ketidaknyamanan pada tubuhnya, sehingga membuatnya mudah gelisah dan terganggu konsentrasinya dalam belajar.
Tanda dari kesulitan belajar sangat bervariasi, bergantung pada usia anak. Untuk anak prasekolah, kesulitan belajar bisa ditandai ketika anak terlambat bicara dibandingkan anak seusianya, penguasaan jumlah kata minim, menghindari permainan pasel, kesulitan mengenali angka/huruf dan nama-nama hari dalam seminggu, kesulitan berinteraksi dengan teman, kesulitan menerima petunjuk sederhana, dan lain-lain.
Sedangkan di usia sekolah, kesulitan belajar ditandai dengan menolak bersekolah, tidak mampu menyelesaikan satu tugas/kegiatan, kurang mampu merencanakan kegiatan sehari-harinya, serta menunjukan problem emosional seperti mengasingkan diri dan lain-lain.
Checklist Kesulitan Belajar
Bila anak anda menampilkan minimal 6 dari pointers di bawah ini selama periode waktu yang cukup lama lebih dari 3 bulan atau bahkan menetap, maka dapat dikatakan anak anda memang mengalami kesulitan belajar.
1. Selalu lupa terhadap tugas yang harus ia kerjakan.2. Suka bermain video game dalam waktu lama.
3. Hafal materi yang disukai tetapi untuk mengingat apa yang dikatakan orang tua mudah lupa.
4. Usia sudah 10 tahun tetapi sikapnya masih seperti anak TK yang suka memotong pembicaraan orangtua.
5. Bila bertemu selalu memegang semua benda yang dilihat di rumah si tuan rumah.
6. Sering kehilangan seperti pensil, buku, map dan lainnya.
7. Suka mengatakan kalu ia tidak mempunyai teman.
8. Bila marah tidak terkendali.
9. Selalu mengatakan dia bodoh, pelupa.
10. Ia mengerjakan PR dalam waktu yang sangat lama.
11. Sikap duduk di kelas atau di rumah tampak seperti orang “loyo”.
12. Sering menabrak benda-benda seperti kaki meja.
13. Sering memecahkan barang dengan tidak sengaja.
14. Mudah merasa lelah atau pegal, terutama untuk tugas menulis.
15. Banyak omong tentang kebisaannya tetapi tidak pernah melakukannya dengan baik dan tepat.
16. Tulisan kaku atau bahkan terlalu halus dan tidak teratur tekanannya.
17. Bicara tidak jelas, terlalu cepat atau malahan gagap.
18. Memilih-milih makanan yang disukai saja.
19. Lambat beradaptasi dengan lingkungan baru.
20. Menolak pakaian dengan tekstur tertentu seperti lengan panjang, selimut, kaus berkerah ketat, merek di kaus yang selalu minta dipotong.
21. Keurutan bicara yang terbalik-balik.
22. Mudah menangis dan mudah merengek.
23. Sering tidak bias tidur pulas, mengigau, lama terlelapnya, banyak berfantasi atau mencemaskan hari esok sebelum tidur.
24. Menulis sering terbalik pada anak di atas 8 tahun, seperti “b” menjadi “d”, “p” menjadi “q”, “t” menjadi “r”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar