Prinsip-prinsip Perkembangan
Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak masa pertemuan
sel ayah dengan ibu (masa konsepsi) dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan
individu ini bersifat dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat, tetapi bisa juga cepat,
hanya berkenaan dengan salah satu aspek ataupun beberapa aspek perkembangan.
Perkembangan tiap individu juga tidak selalu seragam, seorang berbeda dengan yang
lainnya baik dalam temponya, iramanya maupun kualitasnya.
Dalam perkembangan individu dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.
Perkembanganbukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek.
Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek
yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga berlangsung terus sampai
akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat
lambat, sedangkan pada saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu
berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak selalu sama.
2. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda.
Seseorang mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial
yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang
dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan
perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang ketrampilan dan estetikanya
berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak
lambat.
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan
sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak
sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan
sebagainya.
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara
normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi-situasi
tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan
perkembangan aspek tertentu.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih
khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan
dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan
memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru
kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan kelima jarinya. Perkembangan
berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan
akhirnnya menggunakan ujung-ujung jarinya. Dalam perkembangan terjadi proses
diferensiasi atau penguraian ke hal yang lebih kecil dan terjadi pula proses integrasi.
Dalam integrasi ini beberapa kemampuan khusus/kecil itu bergabung membentuk satu
kecakapan atau keterampilan.
6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktorfaktor
khusus, fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak
melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga
nampak seperti tidak berkembang.
7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau
diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor
lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan
laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau
berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju
perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek
lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan
berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain
sebagainya.
9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda
dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial
dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya
sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar