Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

VISI & MISI SEKOLAH

V I S I

Unggul dalam prestasi berbudi pekerti luhur dan mandiri

M I S I

1. Menumbuhkan semangat berprestasi

2. Meningkatkan budaya disiplin seluruh warga sekolah

3. Membiasakan siswa berprilaku sehat

4. Menciptakan pola hubungan yang sinergis anatara skolah dan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan

S T R A T E G I

1. Menciptakan sekolah yang bernuansa Manajemen berbasis Sekolah

2. Pencapaian ketuntasan belajar pada tiap mata pelajaran adalah 100%

3. Mendapatkan prestasi non akademikmkhususnya dalam bidan keagamaan kesen ian, olah raga dan keterampilan

4. Meningkatkan wawasan kependidikan dan kemampuan teknis profesional

5. Menciptakan sekolah yang aman

Jumat, 28 Oktober 2011

MENGENANG DAN MEMAKNAI KEMBALI “SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1908”




Hari ini tepat berusia 83 tahun sudah para pemuda kita mengikrarkan sumpahnya, yang kita kenal hingga kini sebagai  Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda 1928 adalah ikrar bersatunya berbagai komponen bangsa yang diwakili kaum muda untuk merajut cita-cita Indonesia merdeka. Melalui pemikiran yang panjang, kaum muda menyadari pentingnya keterikatan sesama warga bangsa untuk mengenyahkan imperialisme dan kolonialisme dari tanah persada. Kesadaran membangun kekuatan bangsa dengan eratnya persatuan dan kesatuan merupakan tuntutan mutlak agar negeri ini menapak ke arah kemajuan.
Ya, 83 tahun yang lalu para pemuda yang gagah berani di masa penjajahan Belanda mengikrarkan sumpahnya, yaitu:
Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan Berbahasa yang satu, bahasa Indonesia.

Ikrar yang diucapkan pada masa itu merupakan semangat nasionalisme yang memuat empat prinsip, yaitu kemandirian, kemerdekaan, kesetaraan, dan identitas. Sumpah itu menjadi cikal bakal konsep negara bangsa.
Hal ini menunjukkan, kesadaran politik saat itu banyak dipengaruhi suasana politik dunia yang memunculkan kesadaran negara bangsa sejak akhir abad ke-19.
Para tokoh pemuda di kala itu tidak merasa gentar dan takut akan intimidasi pemerintah Belanda. Mereka menyuarakan suara hatinya untuk menjadi satu bangsa yang merdeka. Satu bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri. Satu bangsa yang bebas mengelola dan berpacu dengan kemajuan di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kala itu tentu saja semuanya masih dalam kondisi serba terbatas dan kekurangan dalam hal segala macam fasilitas. Namun jiwa patriotismenya sebagai bangsa telah tumbuh berkobar, dengan satu tekad Merdeka. Dengan semboyan lebih baik mati dari pada dijajah, mampu membakar jiwa patriotisme setiap pemuda kala itu.
Puncak dari perjuangan ingin merdeka pun akhirnya terwujud dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Mulai tanggal 17 Agustus 1945 inilah merupakan titik awal sebuah bangsa merdeka dimulai.
Dalam perkembangannya, konsep negara bangsa di tengah arus globalisasi mengalami pergeseran, sebagaimana dikemukakan Kenichi Ohmae dalam bukuThe End of The Nation State bahwa negara bangsa mengalami masa keredupannya.
 
Bergesernya nasionalisme
 
Dalam kenyataannya, hingga kini negara-negara di dunia tetap mempertahankan kepentingannya dalam menjalankan kerja sama danhubungan global. Oleh karena itu, menganggap negara bangsa tidakrelevan lagi tidaklah realistis. Mengeliminasi konsep negara bangsaberarti menghilangkan sumber inspirasi untuk menjaga eksistensi Negara dan kepentingannya.
 
Padahal setiap negara mempunyai problematikanya sendiri-sendiri. Untuk pemecahan masalah dalam negeri mereka perlu mendapat pijakan yang kuat dalam bentuk nasionalisme. Hal itu berlaku bagi negara yang maju sekalipun, seperti AS, apalagi bagi negara berkembang yang harus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan perlakuan atas hak-hak asasinya.  
 
Konsep nasionalisme telah mengalami pergeseran. Kita perlu menyadari, arus globalisasi dunia menjadi transparan. Oleh karena itu kesadaran kemanusiaan tidak lagi bisa dikapling dan dibatasi dalam kedaulatan
bangsa masing-masing. 
 
Globalisasi memperlihatkan pergeseran konsep negara bangsa yangberlandaskan bukan semata-mata pada pilar-pilar individu (self) dan masyarakat nasional yang berdaulat (national society), tetapi juga
pada dunia bangsa-bangsa nasional (world of national societies) serta bangsa manusia (mankind). Keempat pilar itu merupakan unsur-unsur konstitutif negara bangsa.
 
Dengan demikian, nasionalisme dalam kondisi dewasa ini tetap menunjukkan relevansinya untuk mengisi kemerdekaan, mewujudkan kemandirian, menghargai kesetaraan, dan mempertahankan identitas.
 
Kemerdekaan adalah tuntutan untuk bebas dari segala bentuk penjajahan,baik oleh dominasi luar negeri maupun dalam negeri. Kemandirian bertujuan melepaskan diri dari berbagai bentuk ketergantungan secara
total ataupun parsial terhadap negara-negara tertentu meski harus mengakui perlunya kerja sama dan interdependensi.
 
Kesetaraan berarti menuntut pengakuan dan perlakuan terhadap setiap bangsa yang mandiri dan berdaulat, dan akhirnya nasionalisme mendorong tiap bangsa mampu mengekspresikan bakat, kapasitas, serta
kompetensinya secara bebas dan kritis sesuai karakter dan keunikan budayanya. Nasionalisme dalam bentuk baru ini pada masa kini perlu dikembangkan dalam suasana dunia yang mengembuskan empat pilar itu.
 
Penyadaran kembali
 
Sumpah Pemuda saat ini menjadi sangat relevan untuk mengingatkan kita pada pentingnya konsep negara bangsa yang menyadarkan kita untuk mengatasi kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan tertentu semata. Dengan demikian, kita tidak mudah melepaskan Tanah Air beserta kekayaan buminya untuk dikuasai bangsa lain demi keuntungan pribadi dan sesaat.
 
Selain itu, Sumpah Pemuda menyemangati kita untuk menghargai bahasa Indonesia dengan menggunakannya secara baik dan benar, yaitu mampu mengekspresikan konsep dan pemikiran sesuai penalaran yang logis dan sistematis. Akhirnya Sumpah Pemuda menyadarkan kepada eksistensi kita
sebagai bangsa Indonesia dalam keragaman budaya, etnik, dan keyakinan agama.
 
Kita harus mengakui, kondisi masyarakat kita kini makin sadar dan bangga akan asal-usul etniknya. Namun, kegairahan etnisitas perlu dikembangkan secara rasional sehingga tidak menjurus kepada chauvinism
atau nasionalisme etnis, tetapi justru keragaman etnis itu merupakan ekstensitas kekayaan masyarakat majemuk menuju kepada identitas bangsa Indonesia.
 
Oleh karena itu, perlu dikembangkan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran multikulturalisme. Pendidikan ini akan menghindarkan kecenderungan emosionalitas yang berlebihan atau terbatas pada
perkembangan kognitif saja, tetapi juga mampu membangkitkan imajinasiyang kreatif, inovatif dari masyarakat
Saat ini kita sudah tinggal menikmati hasil perjuangan para pahlawan kita. Tapi disamping menikmati, kita pun punya kewajiban menjaga dan mengisinya dengan hal-hal yang dapat memperkokoh makna kemerdekaan ini. Tanpa rasa patriotisme dan bangga sebagai bangsa Indonesia, tentu kita akan jadi bangsa yang terpuruk di antara laju bangsa-bangsa lain di dunia saat ini.
Itulah barangkali yang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai pemuda saat ini. Pemuda hendaklah memiliki visi ke depan demi kemajuan bangsa ini. Yaitu visi untuk menjadi bangsa yang kokoh, beriman dan bermartabat. Ditangan pemudalah nasib bangsa ini kelak ditentukan. Apalah jadinya kalau para pemuda kita menjadi pemuda pemalas, korup dan tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT dengan mantap.
Jayalah selalu Indonesia ku‼!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer