Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

VISI & MISI SEKOLAH

V I S I

Unggul dalam prestasi berbudi pekerti luhur dan mandiri

M I S I

1. Menumbuhkan semangat berprestasi

2. Meningkatkan budaya disiplin seluruh warga sekolah

3. Membiasakan siswa berprilaku sehat

4. Menciptakan pola hubungan yang sinergis anatara skolah dan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan

S T R A T E G I

1. Menciptakan sekolah yang bernuansa Manajemen berbasis Sekolah

2. Pencapaian ketuntasan belajar pada tiap mata pelajaran adalah 100%

3. Mendapatkan prestasi non akademikmkhususnya dalam bidan keagamaan kesen ian, olah raga dan keterampilan

4. Meningkatkan wawasan kependidikan dan kemampuan teknis profesional

5. Menciptakan sekolah yang aman

Minggu, 02 Oktober 2011

Guru Harus Jadikan Mengajar Sebagai Ibadah


Guru Harus Jadikan Mengajar Sebagai Ibadah
Guru Harus Jadikan Mengajar Sebagai Ibadah: "Guru Harus Jadikan Mengajar Sebagai Ibadah"

Rektor Universitas Negeri Medan Prof Syawal Gultom, mengatakan, guru profesional dituntut mampu mengubah paradigma bahwa guru adalah sebuah profesi dengan demikian mengajar tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan melainkan sebagai ibadah.

"Kalau seorang guru sudah bisa menjadikan mengajar sebagai profesi maka ia akan berkerja dengan berlandaskan ibadah. Tapi kalau dia menganggap mengajar itu sebagai pekerjaan maka ia tidak mencapai kepuasan dalam melaksanakan aktivitas mengajar itu," katanya.

Ia mengatakan, paradigma guru adalah ketika sertifikasi diluncurkan mestinya mengubah guru menjadi profesional sesuai dengan tuntutan sertifikasi guru tersebut dan guru juga dituntut harus mampu menjadi motivator bagi peserta didik.

Namun yang menjadi pertanyaan, lanjutnya, apakah guru-guru yang memegang atau telah lulus sertifikasi itu menunjukkan kinerja yang baik dan adakah perubahan atau tidak dengan pola cara mengajarnya, apakah masih menggunakan metode satu arah atau sudah dua arah.

"Tentunya akan menjadi tanya besar jika ternyata pola mengajar guru tidak juga berubah sebelum ia lulus sertifikasi dengan sesudah lulus. Artinya bagi tenaga pendidik, saya imbau jadikanlah guru sebagai profesi bukan sebagai pekerjaan," katanya.

Karena jika profesi, berarti guru mengajar seharusnya dalam rangka beribadah, bukan dalam rangka untuk bekerja dan mendapatkan hanya sebatas gaji perbulan saja.

"Karena itu hati-hati menjalankan profesi, kalau memang tidak bisa merubah paradigma guru, maka siapapun akan merasa kecewa sepanjang hidupnya karena menjadi guru dan akan mengalami kerugian," katanya.

Lebih jauh ia mengatakan, satu lagi yang saat ini belum dipahami oleh sebagian tenaga guru yakni persoalan bidang studi. Banyak guru yang menganggap bidang studi adalah tujuan padahal sebenarnya alat untuk mencapai tujuan.

Ketika alat menjadi tujuan tidak akan pernah kita sampai ke tujuan itu. Seperti misalnya, guru-guru matematika merasa apa yang diajarkan tujuannya adalah matematika, guru fisika tujuannya fisika, dan seterusnya.

Semestinya, murid diajarkan dengan matematika, fisika, bahasa Inggris dan sebagainya sebagai alat untuk murid agar bisa hidup yakni bisa lebih terampil dan cekatan menghadapi hidup.

"Makanya dilarang mengajarkan sesuatu pada murid yang murid sendiri tidak tahu untuk apa itu diajarkan, jadi guru harus menjelaskan apa tujuan sesuatu itu diajarkan dan apa manfaatnya. Karena di dunia ini hanya orang gila yang mempelajari sesuatu yang dia sendiri pun tidak tahu untuk apa hal itu dipelajari," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer