Tugas Perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika tugas tersebut berhasil
dituntaskan maka akan membawa kepada kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya, jika tugas tersebut gagal dituntaskan maka akan
membawa individu kepada ketidakbahagiaan, penolakan dari masyarakat dan
kesulitan dalam menyelesaikan tugas berikutnya.
Munculnya tugas perkembangan, bersumber kepada faktor
kematangan fisik, tuntutan masyarakat secara kultural, tuntutan dari dorongan
dan cita-cita individu sendiri, tuntutan norma agama.
Pada dasarnya semua ahli sama dalam menentukan fase-fase dan
tugas-tugas perkembangan, hanya redaksinya yang berbeda-beda. Dari semua
pendapat dapat disimpulkan bahwa fase perkembangan meliputi prenatal, masa bayi,
masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua dengan tugas
perkembangan tertentu pada setiap fasenya.
Sekolah memegang peran penting dalam pelaksanaan tugas
perkembangan anak, mengingat beberapa faktor seperti siswa yang selalu hadir di
sekolah, sekolah selalu memberikan pengaruh secara dini seiring dengan
perkembangan konsep diri anak, sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah,
sekolah memberikan kesempatan untuk meraih sukse dan sekolah memberi kesempatan
pertama untuk menilai diri dan kemampuannya secara realistik.
Robert J. Havighurs mendefinisikan Tugas Perkembangan
sebagai berikut :
A developmental task is a task wich arises at or about a
certain period in the life of individual, successful achievement of which leads
to his happiness and to success with later task, while failure leads to
unhappiness in the individual, disapproval by sosiety and difficulty with later
task (Syamsu Yusuf, 2008 : 65)
Jika kita artikan maka Tugas Perkembangan adalah suatu tugas
yang muncul pada periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika tugas
tersebut berhasil dituntaskan maka akan membawa kepada kebahagiaan dan
kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, jika tugas tersebut gagal
dituntaskan maka akan membawa individu kepada ketidakbahagiaan, penolakan dari
masyarakat dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas berikutnya.
Munculnya tugas perkembangan, bersumber kepada faktor-faktor
berikut :
1. Kematangan fisik, misalnya belajar berjalan karena
kematangan otot-otot kaki, belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis
kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya belajar
membaca, belajar menulis, belajar berhitung dan belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,
misalnya memilih pekerjaan, memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma agama, misalnya taat beribadah kepada
Allah, berbuat baik kepada sesama manusia (Syamsu Yusuf, 2008 : 66).
B. Tugas Perkembangan pada Setiap Fase Perkembangan
1. Fase dan Tugas Perkembangan menurut Buhler
Charlotte Buhler (1930) membagi fase perkembangan sebagai
berikut :
a. Fase Pertama (0-1 Tahun), fase ini merupakan masa
menghayati berbagai objek di luar diri sendiri serta melatih fungsi-fungsi,
khususnya fungsi motorik, yakni fungsi yang berhubungan dengan gerak anggota
badan.
b. Fase Kedua (2-4 Tahun), fase ini merupakan masa
pengenalan dunia objektif di luar diri sendiri, disertai dengan penghayatan
yang bersifat subjektif.
c. Fase Ketiga (5-8 Tahun), pada fase ini anak mulai
bersosialisasi, pada masa ini anak mulai memasuki masyarakat luas, misalnya
Taman Kanak-kanak, pergaulan dengan teman sepermainan, dan Sekolah Dasar), yang
penting dari fase ini adalah berlangsungnya sosialisasi.
d. Fase Keempat (9-11 Tahun), pada fase ini anak mencapai
objektivitas tertinggi, mereka suka menyelidik, mencoba dan bereksperimen yang
distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar.
e. Fase Kelima (14-19 Tahun), fase ini merupakan masa
tercapainya synthese diantara sikap ke dalam batin sendiri dan ke luar, pada
dunia objektif. Pada fase ini anak mulai belajar melepas diri dari perosalan
tentang diri sendiri dan lebih mengarahkan minatnya kepada lapangan hidup
konkret, yang dulu dikenalnya sebagai subjektif belaka. Setelah masa ini
individu mulai masuk masa kedewasaan.
2. Fase dan Tugas Perkembangan menurut Hurlock
Dalam buku Developmental Psychology, Elisabeth B. Hurlock
(1978) mengadakan tahapan perkembangan sebagai berikut :
a. Prenatal (sebelum lahir), masa prenatal ini mulai
konsepsi sampai umur 9 bulan dalam kandungan ibu.
b. Masa Natal, terdiri atas :
1) Infancy atau neonatus (dari lahir sampai 14 hari), fase
ini dianggap sebagai fase penyesuaian dengan lingkungan.
2) Masa Bayi (antara 2 minggu sampai 2 tahun), pada masa ini
bayi mulai melepaskan diri dari lingkungan dan mulai belajar berdiri sendiri,
hal ini dimungkinkan karena tubuhnya menjadi lebih kuat dan dia dapat menguasai
gerakan-gerakan ototnya, ia mulai jalan sendiri, bicara, makan dan bermain.
3) Masa Anak (2-10/11 tahun), pada masa ini mulai merasa
bahwa dirinya bagian dari lingkungannya, segala hal mulai ditanyakan. Pada usia
6 tahun merupakan masa penting untuk proses sosialisasi.
c. Masa Remaja (11/12-20/21 tahun)
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa,
masa remaja terbagi kedalam tingkat usia berikut ini :
1) Praremaja (11/12-13/14), fase ini dianggap sebagai fase
negatif, terlihat dari tingkah laku yang cenderung negatif. Perkembangan
fungsi-fungsi tubuh terutama seks juga mengganggu.
2) Remaja Awal (13/14-17 tahun), pada fase ini perubahan
fisik terjadi sangat pesat dan mencapai puncaknya, ketidakseimbangan emosional
dan ketidakstabilan dalam banyak hal terdapat pada masa ini, ia mencari
identitas diri karena pada masa ini statusnya tidak jelas.
3) Remaja Lanjut (17-20/21 tahun), pada fase ini individu
berusaha untuk menjadi pusat perhatian, idealis, bercita-cita tinggi,
bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha menetapkan identitas
diri dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.
d. Dewasa, fase ini dibagi menjadi dua :
1) Dewasa Awal (21-40 tahun), tahap ini adalah masa
penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru dan harapan mengembangkan sifat-sifat
dan nilai-nilai yang serba baru. Ia diharapkan menikah, mempunyai anak,
mengurus keluarga, membuka karier dan mencapai prestasi.
2) Dewasa Menengah (40-60 tahun), tahapan ini merupakan masa
transisi, masa menyesuaikan kembali, masa ini ditakuti karena mendekati masa
tua. Pada masa ini wanita kehilangan kesanggupan untuk berreproduksi.
3. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Erikson
Dalam bukunya Childhood and Society, Erik Erikson (1963)
membagi fase dan tuga perkembangan sebagai berikut :
a. Masa Bayi (0-1 ½ tahun), menurutnya masa ini merupakan
masa dimana kepercayaan harus ditanamkan, masa si anak harus belajar bahwa
dunia merupakan tempat yang baik baginya dan masa ia belajar menjadi otimis
mengenai kemungkinan-kemungkinan mencapai kepuasan. Masa bayi merupakan masa
ketergantungan, masa ketidakberdayaan dan masa membutuhkan pertolongan orang
lain, suatu masa yang membutuhkan kesabaran orang tua.
b. Masa Toddler (1 ½-3 tahun), tugas konkret masa toddler
meliputi masa aspek penting kehidupan, bukan sekedar berjalan, bercakap dan
latihan buang air besar atau kecil, namun juga penjelajahan yang tiada henti.
Pada masa ini anak menggunakan kemampuan bergerak sendiri untuk melaksanakan 2
tugas penting yaitu pemisahan diri dari ibu dan lainnya, dan mulai menguasai
diri, lingkungan dan keterampilan dasar untuk hidup.
c. Awal Masa Kanak-kanak (4-7 tahun), pada fase ini
sosialisasi merupakan tema pokok. Anak belajar menyesuaikan diri dengan teman
sepermainannya. Pada tahap ini orang tua diharapkan dapat memberi contoh yang
baik, karena anak akan mencontoh sikap orang tuanya.
d. Akhir masa kanak-kanak (8-11 tahun), masa ini adalah masa
berkelompok dan berorganisasi, penerimaan oleh teman-teman seusianya adalah
penting. Ini merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan pekerjaan rumah
tangga, tema pada masa ini adalah kerajinan. Tugas orang tua pada masa ini
adalah mengarahkan anak, tanpa memaksa anak melakukan sesuatu.
e. Masa awal remaja (12-15 tahun), tema awal masa remaja
adalah perubahan. Pada masa ini anak mulai berubah-ubah, terpusat pada diri
sendiri, seks dan tubuhnya.Ia terus berminat pada tugas penguasaan yang sudah
dimulai pada akhir masa kanak-kanak, sekaligus mulai membuang jauh-jauh
kegiatan masa kanak-kanaknya. Tanggapan orang tua yang paling bijaksana pada
tahap ini adalah mendukung, ini bukan saatnya menunjukan kesalahan dalam
pemikiran, sikap dan pakaian mereka. Karena pada akhirnya sikap berubah-ubah
dan keterpusatan pada diri sendiri akan hilang dengan sendirinya.
f. Masa remaja sejati (16-18 tahun), pada tahap ini remaja
sudah merasa cukup aman dalam identitasnya, dia harus menghadapi
pilihan-pilihan yang akan membentuk sisa hidupnya. Pemilihan tujuan hidup
merupakan tema pokok. Tanggapan orang tua yang paling baik adalah mendorong si
anak untuk menjatuhkan pilihan dan menerima dengan baik apa yang menjadi
pilihan si anak serta menghargai kebebasannya.
g. Awal Masa Dewasa (19-25 tahun), tema tahap ini adalah
Kemandirian, si anak mungkin kuliah di tempat lain, menikah, hidup sendiri atau
bekerja di tempat lain. Sikap orang tua yang bijaksana adalah memperluas
persahabatan dengan anak-anak mereka yang sebelumnya bergantung kepada mereka.
h. Kedewasaan dan masa tua (25 tahun ke atas), masa dewasa
merupakan fase generativitas (menciptakan) yang selalu dihadapkan pada adanya
stagnasi, masa ini ditandai dengan adanya perhatian yang tercurah pada
anak-anak, keahlian produktif, keluarga dan pekerjaan. Masa tua ini adalah
kebijaksanaan dan pelepasan.
4. Fase dan Tugas Perkembangan Menurut Havighurst
Havighurst yang dikutip oleh Hurlock menjelaskan bahwa
tugas-tugas perkembangan dibagi menjadi beberapa fase berikut ini :
a. Masa Bayi dan Awal Kanak-kanak
Tugas masa bayi dan awal kanak-kanak meliputi :
1) Belajar memakan makanan padat
2) Belajar berjalan
3) Belajar berbicara
4) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5) Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
6) Memepersiapkan diri untuk membaca
7) Belajar membedakan yang benar dan yang salah, dan mulai
mengembangkan hati nurani
b. Masa Akhir Kanak-kanak
Tugas perkembangan masa akhir kanak-kanak meliputi :
1) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang umum.
2) Mengbangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai
makhluk yang sedang tumbuh.
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang
tepat
5) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung.
6) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari.
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata
serta tingkat nilai.
8) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
lembaga-lembaga.
9) Mencapai kebebasan pribadi.
c. Masa Remaja
Tugas perkembangan masa remaja meliputi :
1) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya, baik pria maupun wanita.
2) Mencapai peran sosial pria, dan wanita
3) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif.
4) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab.
5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya.
6) Mempersiapkan karir ekonomi
7) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
8) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai
pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
d. Masa Awal Dewasa
1) Mulai bekerja
2) Memilih pasangan
3) Belajar hidup dengan tunangan
4) Mulai membina keluarga
5) Mengasuh anak
6) Mengelola rumah tangga
7) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
8) Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
e. Masa Usia Pertengahan
1) Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga
negara
2) Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
3) Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
untuk orang dewasa.
4) Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
suatu individu.
5) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada tahap ini.
6) Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaan.
7) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua.
f. Masa Tua
1) Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan
kesehatan.
2) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
income keluarga.
3) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
4) Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
5) Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
6) Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
C. Peran Sekolah dalam Mengembangkan Tugas Perkembangan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara
sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka
membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek
moral spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.
Hurlock mengemukakan tentang pentingnya peran sekolah dalam
mengembangkan kepribadian anak, sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak, baik dalam berfikir, bersikap maupun cara
berprilaku. Sekolah sebagai substitusi keluarga dan guru substitusi orang tua.
Ada beberapa alasan kenapa sekolah memainkan peran penting
bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu :
1. Siswa harus hadir di sekolah
2. Sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini
seiring dengan masa perkembangan konsep dirinya.
3. Anak-anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah
daripada di tempat lain di luar rumah
4. Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih
sukses
5. Sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk
menilai diri dan kemampuannya secara realistik.
Untuk itu sekolah seyogianya berupaya untuk menciptakan
iklim yang kondusif atau kondisi yang dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai
perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elisabeth B, Psikologi Perkembangan, Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi kelima, Jakarta, Erlangga, 1980
Sobur, Alex, Drs.,M.Si., Psikologi Umum, Bandung, Pustaka
Setia, 2003
Yusuf, Syamsu, M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, Bandung, Rosyda Karya, 2008
http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/03/tugas-tugas-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar